Selasa, 24 Maret 2020

Jurnal Ilmiah Sistem Informasi Akutansi (SIA)


JURNAL ILMIAH
SISTEM INFORMASI AKUTANSI





 








Disusun Oleh :

FADHLAN AKBAR MAKARIM                                        34117584





Kelas : 3DB01
DIREKTORAT TEKNOLOGI INFORMASI
JURUSAN D3 MANAJEMEN INFORMATIKA
UNIVERSITAS GUNADARMA
PTA. 2019/2020







ABSTRAK

Sistem informasi akuntansi yang terkait dengan kegiatan bisnis perusahaan seperti mengklasifikasikan, merekam dan mengkomunikasikan informasi sebagai hasil dari akhir untuk mencapai keputusan yang baik untuk pihak internal dan pihak eksternal, seiring dengan perkembangan teknologi, sistem informasi akuntansi . jurnal ini bertujuan untuk mengungkap pelaksanaan kontrol internal dalam sistem informasi akuntansi dan peran sistem pengendalian internal untuk mengevaluasi dan meningkatkan sistem informasi akuntansi. Perusahaan yang menggunakan sistem informasi akuntansi  membutuhkan bahwa pengendalian internal diintegrasikan untuk menghasilkan yang maksimal, sehingga membantu perusahaan untuk meminimalkan risiko yang mungkin terjadi sehubungan dengan penggunaan sistem informasi akuntansi untuk proses bisnis



Kata kunci : sistem informasi akuntansi



PENDAHULUAN
Sistem informasi adalah suatu kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur, dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi yang penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar untuk pengambilan keputusan yang cerdik. Penggunaan teknologi informasi mampu memberikan manfaat yang besar terhadap dunia bisnis yang kompetitif dan dinamis, perusahaan yang mampu bersaing dalam kompetisi tersebut bisa dikatakan sebagai perusahaan yang mampu untuk menerapkan pengembangan dan pemanfaatan teknologi ke dalam bisnis. Salah satu bidang yang terkait erat dengan pemanfaatan teknologi informasi ini adalah bidang akuntansi. Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, memproses, menganalisis, dan mengkomunikasikan informasi pengambilan keputusan dengan orientasi finansial yang relevan bagi pihak-pihak luar dan pihak-pihak dalam perusahaan (Moscove dan Simkin, 1984; dalam Jogiyanto, 2007:17).

Perkembangan teknologi di masa sekarang ini mengakibatkan segala sesuatu yang memungkinkan diatur secara teknologi diusahakan secara maksimal, dan sistem kerja secara manual perlahan-lahan mulai tergeser dengan adanya teknologi yang semakin canggih (Ariawan, 2010). Perubahan yang terjadi dari sistem manual menjadi terkomputerisasi pada SIA yaitu perubahan struktur organisasi, perubahan terhadap simpanan data, perubahan pemrosesan volume data besar yang rutin, perubahan terhadap ketersediaan informasi, perubahan dalam pengendalian internal, perubahan penelusuran akuntan. Perusahaan yang memiliki kegiatan yang kompleks membutuhkan informasi yang cepat, akurat, dan bermanfaat pada berbagai tingkatan manajemen untuk pengambilan keputusan. Dalam sistem akuntansi, adanya pengendalian tertentu yang diperlukan untuk memastikan bahwa karyawan melakukan pekerjaan mereka dengan baik dan memastikan bahwa sistem berjalan dengan benar. Keuntungan dari Sistem Informasi Akuntansi (SIA) yang terkomputerisasi adalah peningkatan kecepatan keakuratan pengolahan data informasi akuntansi. SIA sebagai suatu sistem yang terbuka (open system) tidak bisa menjamin sebagai suatu sistem yang bebas dari kesalahan-kesalahan atau kecurangan, sehingga pengendalian internal yang baik merupakan cara bagi suatu sistem untuk melindungi dirinya dari hal-hal yang merugikan. Pengendalian internal yang memadai diperlukan untuk mengawasi jalannya aktivitas perusahaan. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya hal-hal yang dapat menimbulkan kerugian perusahaan seperti penyelewengan, kecurangan, pemborosan, dan pencurian baik dari pihak dalam maupun pihak luar perusahaan dalam menilai perusahaan serta untuk mengevaluasi dan mengambil tindakan perbaikan dalam mengantisipasi kelemahan perusahaan. Sistem pengendalian internal diharapkan mampu mengurangi kelemahan, kesalahan, dan kecurangan yang terjadi.

Berdasarkan uraian di atas, sistem informasi akuntansi membutuhkan pengendalian internal, yang mana artinya bahwa sistem informasi akuntansi dan pengendalian internal sebaiknya berjalan bersama-sama dalam suatu perusahaan. Makalah ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh penerapan pengendalian internal dalam sistem informasi akuntansi, dan untuk mengetahui sistem pengendalian internal dapat mengevaluasi dan memperbaiki terhadap system informasi akuntansi. Tujuan yang lain adalah untuk mengetahui pemanfaatan sistem informasi akuntansi sebagai pendukung kegiatan operasi perusahaan.


PEMBAHASAN
Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
Menurut Murdick (1984, dalam Jogiyanto, 2007:17) SIA adalah kumpulan kegiatan-kegiatan dari organisasi yang bertanggung-jawab untuk menyediakan informasi keuangan dan informasi yang didapatkan dari transaksi data untuk tujuan pelaporan internal kepada manajer untuk digunakan dalam pengendalian dan perencanaan sekarang dan operasi masa depan serta pelaporan eksternal kepada pemegang saham, pemerintah, dan pihak-pihak luar lainnya. Dari definisi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa SIA merupakan suatu kegiatan input, proses, dan output data yang dilakukan oleh perusahaan. Hasil data akhir yang telah di proses SIA bertujuan sebagai pelaporan bagi pihak internal dan eksternal guna melakukan pengendalian terhadap perusahaan tersebut.

Mempelajari SIA

·         Semua informasi dibidang akntansi dipakai untuk mengambil keputusan

·         Bermanfaat untuk perancangan penggunaan dan implementasi sistem laporan keuangan untuk menambah keahlian didalam merancang sebuah sistem, sehingga dari keahlian tersebut 

      diharapkan :

      a. Mengaksese dan menganilisi suatu perusahaan melalui laporan keuangan

      b. Memebantu merancang dan menyusun SIA secara efektif dan efisien
      c. Menagakses database unutk keperluan standar audit /pemeriksaan
      d. Melakukan komunikasi dengan menggunakan teknologi informasi terkini
·         SIA Merupakan komponene kunci dalam setiap proses mengembangkan usaha melalui pembuatan laporan dengan melakukan penilaian kinerja usaha corporate revaluation
·         SIA mampu memenuhi kebutuhan infomasi yang ditujukan kepada pemakai extern (calon investo/kreditor seperti bank, lessor, dll) dan ke[ada pihak intern seperti para manager, pemilik maupun karyawan.
·         Dengan adanya revolusi teknologi informasi menyebabkan SIA sangat berperanan didalam melakukan efisiensi dan efektifitas pengelolaan usaha.
 

Peran SIA dalam Rantai Nilai(Value Chain)

Rantai nilai organisasi terdiri dari lima aktivitas utama (primary activities) yang secara langsung memberikan nilai kepada para pelanggannya, yaitu:

Aktivitas Utama

      A.    Logistik Lingkar dalam
      B.     Operasi
      C.     Logistik Lingkar luar
      D.    Pemasaran dan Penjualan
E.     Pelayanan (jasa)
Empat aktivitas pendukung dalam rantai nilai yang memungkinkan kelima aktivitas utama tersebut dilaksanakan secara efisien dan efektif.
Aktivitas Pendukung
     A.    Infrastruktur Perusahaan
     B.     Sumber daya manusia
     C.     Teknologi
     D.    Pembelian (pengadaan)

SIA Dan Strategi Korporat
merealisasikan visinya sehingga dapat memberikan nilai kepada pemakainya secara berbeda dibandingkan para pesaingnya.
Terdapat 4 Komponen yang harus ada dalam membentuk strategi korporat :

1      -  Tujuan yang akan dicapai.

2      -  Strategi yang akan digunakan untuk mencapainya.
3      -  Taktik atau cara dimana sumber daya akan digunakan.
        -  Sumber daya yang dimiliki.
Dalam menjalankan strategi, para eksekutif perusahaan ataupun pihak manajemen pada umumnya harus menentukan basis pengambilan keputusan yang berdampak pada strategi dengan menggunakan “driving force” tunggal dalam bisnis. Setidaknya ada 8 daya dorong yang menjadi dasar pengembangan strategi korporasi, diantaranya:
1      - Produk yang diberikan.
2      - Kapabilitas produksi.
3      - Sumber daya alam.
        - Kebutuhan pasar.
5      - Metode penjualan.
        - Ukuran dan pertumbuhan.
7      - teknologi.
8      -Metode distribusi, atau keuntungan.
Hasil-hasil implementasi strategi korporasi ini akan secara terus menerus dipantau secara periodik oleh pihak manajemen melalui berbagai aktivitas pelaporan yang dilakukan oleh seluruh unit kerja organisasi. Beberapa pertanyaan penting untuk melihat berjalannya strategi adalah:
      - Apa yang telah dilakukan untuk meningkatkan layanan pelanggan.
·         - Apa yang telah dilakukan untuk meningkatakan kepuasan pelanggan.
·         - Apa yang telah dilakukan untuk mengurangi biaya.
·         - Apa yang telah dilakukan untuk meningkatkan produktivitas.
·         - Apa yang telah dilakukan untuk meningkatkan pendapatan melalui produk atau layanan baru.


Kesalahan – Kesalaha dan Resiko SIA

Kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam SIA biasanya terjadi oleh dua sebab yaitu kesalahan-kesalahan yang disengaja dan kesalahan-kesalahan yang tidak disengaja. Kesalahan yang tidak disengaja umumnya terjadi pada proses aplikasi pengolahan data, seperti salah memasukkan kode, salah nilai yang umumnya kesalahan ini disebabkan ketidaktelitian. Kesalahan-kesalahan yang disengaja, merupakan kecurangan-kecurangan dalam bentuk pencurian atau penyelewengan terhadap harta kekayaan milik perusahaan.Arens dkk. (2008:475-477) menjelaskan beberapa risiko khusus yang terjadi pada sistem teknologi informasi meliputi:

1. Risiko pada perangkat keras dan data
          A. Ketergantungan pada kemampuan berfungsinya perangkat keras dan lunak.
          B. Kesalahan sistematis versus kesalahan acak.
          C. Akses yang tidak sah.
          D. Hilangnya data.
2. Jejak audit yang berkurang
          A. Visibilitas jejak audit
          B. Keterlibatan manusia yang berkurang
          C. Tidak adanya otorisasi tradisional
3. Kebutuhan akan pengalaman TI dan pemisahan tugas
           A. Pemisahan tugas yang berkurang
           B. Kebutuhan akan pengalaman TI
Gondodiyoto (2007:211), menambahkan risiko komputerisasi pada sistem yaitu risiko yang bersifat umum ialah karena sesuatu hal sistem komputerisasi tidak dapat berfungsi sehingga mengakibatkan operasional perusahaan menjadi terbengkalai. Sesuatu hal yang dimaksud dapat berupa gangguan listrik, atau sistem jaringan.





KESIMPULAN
Penggunaan sistem informasi akuntansi, tidak lepas dari risiko-risiko yang ada baik kesalahan yang disengaja seperti penipuan, tindak kebohongan untuk mendapatkan keuntungan dan tidak disengaja seperti salah memasukan nama atau kode pelanggan. Untuk meminimalkan risiko-risiko tersebut dan mendapatkan hasil akhir yang baik, system informasi akuntansi sebaiknya dilengkapi dengan pengendalian internal, pengendalian internal dibutuhkan sebagai pedoman atau batasan-batasan yang diterapkan oleh pihak perusahaan untuk meminimalkan risiko-risiko yang mungkin terjadi terkait dengan penggunaan sistem informasi akuntansi untuk mencapai tujuan dari perusahaan tersebut.

Perusahaan pada umumnya melakukan pengendalian internal terhadap input, proses, dan output dari kegiatan proses bisnisnya, pengendalian manual yang digunakan antara lain adalah otorisasi transaksi, supervisi, pemisahan tugas, record akuntansi, kontrol akses, dan verifikasi independen. Pengendalian komputerisasi dikelompokkan menjadi dua yaitu pengendalian umum dan pengendalin aplikasi. Pengendalian umum berkaitan dengan keseluruhan entitas, seperti pengendalian atas pusat data sedangkan pengendalian aplikasi memastikan integritas sistem spesifik seperti pemrosesan pesanan penjualan, utang dagang, dan aplikasi gaji.

SARAN
Semoga pembaca dapat mempelajari dan menerapkan materi di atas agar dapat mengimplementasikannya ke dalam dunia Sistem Informasi Akutansi (SIA)







DAFTAR PUSTAKA