SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA PT PLN (PERSERO)
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN MANAJEMEN DALAM PT PLN (PERSERO)
Program pengembangan system informasi manajemen PLN memprioritaskan implementasi aplikasi perusahaan dan manajemen pelanggan.
Aktivitas yang telah dilakukan perusahaan hingga akhir 2006 adalah antara lain
1. Enterprise Resource Planning (ERP)
• Operasi sepenuhnya dari system ERP dimulai dari 4 projek awal (pilot project),
antara lain: kantor utama, distribusi bali, distribusi Jakarta Raya dan Tangerang
dan PLN P3B.
• Inisiasi implementasi program Go Live Support Extension (GLSE)
2. Information Technology Master Plan (ITMP)
• Pembuatan aplikasi Enterprise Resources Planning (ERP), dimana salah satunya adalah corporate and shared services (CSSC – Corporate Share Services Center).
• Pengaturan dari skenario yang terbesar dari pengembangan sebuah Customer
Information System (CIS).
3. Information Technology Detail Implementation Plan (ITDP)
Penyelesaian laporan dari awal, yaitu pengisian kuesioner untuk DisCo(Distribusi), TransCo(Transmisi), dan GenCo(Generasi), dan kemudian akan dilanjutkan dengan studi komparatif pada praktek terbaik sebelum kompilasi akhir dari dokumen perencanaan detail IT (IT Details Plan document).
4. Customer Information System (CIS)
Pembentukan tim koordinasi CIS PLN 2006 yang menyusun dan menyiapkan rencana kebijakan dan aktivitas untuk mengimplementasikan aplikasi CIS PLN 2006
5. E-Procurement
• Modul KHS (Unit Price Agreement) dari aplikasi e-Proc telah beroperasi dalam
beberapa bagian unit PLN.
• Aplikasi SIMAT menggunakan aplikasi data pendukung dari keseimbangan
supply material untuk e-Proc dalam 17 unit.
6. I-SMS
• Penyelesaian dari Service Cooperation Agreement untuk I-SMS 8123 untuk
periode tahun 2006-2007 antara PT PLN (Persero) dan operator selular sebagai
penyedia konten (Content Provider).
• Penandatanganan kontrak (Agreement) dari layanan I-SMS out-in Service Pilot Project Implementation telah diadakan di APJ Surabaya Selatan pada unit distribusi PLN Jawa Timur
KESIMPULAN
Sistem informasi manajemen Manajemen dalam PLN seperti yang telah disebutkan, merupakan penambahan dari sistem informasi manajemen manajemen yang sebelumnya telah ada pada tahun-tahun sebelumnya. Hal ini dilakukan tentu saja untuk menunjang operasi PLN dalam menyediakan listrik bagi masyarakat luas seiring dengan perkembangan teknologi dan tentu saja permintaan listrik dari pelanggan yang semakin besar sehingga diperlukan sistem informasi manajemen yang harus bisa menunjang permintaan tersebut. Pembuatan aplikasi Enterprise Resources Planning (ERP), telah dilakukan pada kantor utama, distribusi Bali, distribusi Jakarta Raya dan Tangerang dan PLN P3B dan ditujukan sebagai program implementasi awal dari Go Live Support Extension. PLN juga sedang mengembangkan salah satu aplikasi ERP yang mencakup rencana pembuatan beberapa aplikasi yang termasuk dalam Information Technology Master Plan (ITMP) (rencana utama teknologi informasi) yang mencakup rencana pembuatan aplikasi corporate and shared services (CSSC – Corporate Share Services Center), Customer Information System (CIS), e-procurement, dan I-SMS 8123. Dari sekian jumlah sistem informasi manajemen baru yang telah diimplementasikan PLN, dapat dikatakan belum memadai untuk melayani masyarakat, sebab keterbatasan sumber daya manusia yang menjadi kendala utama sulit untuk diatasi. Penerapan CIS juga masih membutuhkan waktu yang belum jelas sebab dalam tahun 2006 saja hanya masih dalam tahap perencanaan.
SARAN / HAMBATAN DALAM PENERAPAN
1. PLN seharusnya membuat estimasi waktu dan tahapan yang akan diselesaikan dalam jangka waktu tertentu agar bisa lebih jelas dalam melakukan pengendalian.
2. Penerapan sistem informasi manajemen dalam PLN sebaiknya segera dilakukan berhubungan dengan teknologi yang makin maju ini, masyarakat tentu saja membutuhkan pelayanan yang lebih baik.
3. Dalam menerapkan system informasi, PLN sebaiknya membagi proporsi yang sesuai bagi setiap kantor pusat wilayah, bukan hanya pada satu wilayah, seperti hanya pada pulau jawa saja, sedangkan untuk wilayah Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, dan Irian belum mendapat bagian penerapan sama sekali. Hal ini ditujukan agar bisa lebih mudah untuk menerapkan seluruh system ERP pada seluruh cabang, baik pusat maupun cabang pembantu agar di kemudian hari bisa lebih mudah dalam menerapkan/menyebarluaskan penerapan system untuk seluruh bagian PLN sebab seperti yang kita ketahui, lain wilayah, lain budaya, jadi PLN harus bisa memperhatikan sebaik mungkin hal ini dalam penerimaan system oleh orang-orang yang bekerja di PLN setiap wilayah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar